Ndalem Suryowijayan
Dalem
Suryowijayan beramatkan di Suryowijayan MJ I/340, Kelurahan Gedongkiwo,
Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Dalem Suryowijayan terletak sekitar 400 m
arah barat laut Pojok Beteng Kulon. Bangunan ini dibangun sekitar 150 tahun
yang lalu pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono ke VII. Pada waktu
itu yang menempati Dalem Suryowijayan adalah putra dari Sri Sultan Hamengku
Buwono ke VII yaitu BPH Suryowijoyo hingga namanya digunakan sebagai nama
kampung Suryowijayan. Kemudian pada tahun 1935, Sri Sultan Hamengku VIII
menyerahkan Dalem Suryowijayan kepada BPH Suryobrongto untuk ditempati dan
beliau sebagai pengayom, pelindung di lingkup Dalem Suryowijayan. Pada zaman
perjuangan kemerdekaan bangunan ini digunakan sebagai tempat perlindungan para
pejuang. Kemudian pada tahun 1946 – 1949, pernah dijadikan tempat gudang
logistik. Pada tahun 1955, Dalem Suryowijayan digunakan menjadi tempat Sekolah
Teknik Pertama Negeri 10 selama 22 tahun sampai tahun 1977. Selain itu pernah
digunakan sebagai kampus Akademi Bahasa Asing hingga tahun 1985. Dalem
Suryowijayan saat ini digunakan untuk berbagai kegiatan baik dari lingkup
Kampung Suryowijayan hingga ke lingkup yang lebih luas. Kegiatan yang dilakukan
baik itu rutin maupun temporer pun beragam, mulai dari latihan seni tari dan
karawitan, kegiatan seni rupa, olahraga, workshop, bimbingan belajar dan juga
kegiatan ibadah.
Pada tahun 2017
Dinas Kebudayaan DIY melakukan rehabilitasi pada bangunan ini. Sasaran
pekerjaan di tempat ini adalah pada bangunan topengan, pendopo, paretan
/ longkangan, pringgitan, dan dalem ageng. Bangunan topengan adalah
bangunan yang terletak di bagian depan dari pendopo, mempunyai atap yang
terpisah/berbeda meskipun bangunan ini tersambung dengan bangunan pendopo di
belakangnya. Atap bangunan topengan biasanya berbentuk limasan
sedangkan atap bangunan pendopo biasanya berupa atap joglo. Bangunan pendopo
adalah bangunan dengan ruangan besar tanpa dinding yang terletak di depan
rumah, paretan/ longkangan adalah bangunan yang menghubungkan pendopo
dengan dalem/rumah di belakangnya yang digunakan sebagai tempat turunnya
pemilik rumah dari kendaraan untuk masuk ke dalam rumah, pringgitan adalah
bangunan yang menempel pada bangunan rumah utama (dalem ageng) yang biasanya
digunakan sebagai tempat ringgit (wayang) pada saat digelar pagelaran
wayang di rumah ini.
Sumber: https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/Rehabilitasi-Dalem-Suryowijayan-di-Tahun-2017
Komentar
Posting Komentar