BENDUNGAN TANJUNG SURYOWIJAYAN

 


Bendungan Tanjung Suryowijayan diperkirakan dibangun era kolonial, kira-kira di tahun 1924. Bangunan ini kemungkinan merupakan bagian sejarah modernisasi pembangunan irigasi yang di bangun oleh Pemerintahan Belanda guna mengembangkan pertanian rakyat. Bendungan Tanjung diperkirakan terhubung dengan bendungan Bendolole Kricak yang melintas ke tengah kota dan keluar di Sungai Winongo Suryowijayan. Saluran irigasi ini di peruntukan mengairi persawahan di daerah Krapyak dan diteruskan ke persawahan di daerah Bantul. Percabangan saluran  irigasi yang termasuk  dalam bangunan daftar budaya ini ada di kampung Gedongkiwo, dimana oleh penduduk sekitar lebih di kenal dengan sebutan 'tengsur'. sebuah pipa besi dengan konstruksi era belanda yang melintang 5meter diatas sungai Winongo. Karakternya persis seperti model irigasi menggantung selokan mataram Sleman. 


Komentar